Organisasi Kesehatan Dunia / World Health Organization (WHO) menetapkan batas toleransi stunting (perawakan pendek) maksimum 20 persen. Jumlah ini adalah seperlima dari total jumlah bayi.

Sementara itu, di Indonesia tercatat 7,8 juta dari 23 juta anak balita menderita stunting atau sekitar 35,6 persen. Selain itu, masih banyak anak-anak yang menderita defisiensi mikronutrien tertentu seperti yodium, asam folat dan vitamin A yang menghambat pertumbuhan bayi.

Hal ini juga yang menyebabkan WHO menetapkan Indonesia sebagai negara dengan status gizi buruk No 2 sertelah Timor Leste. Data menunjukkan bahwa hal ini disebabkan oleh banyak faktor. Salah satu hal yang menjadi faktor penyebab langsung adalah pemberian nutrisi yg tidak adekuat pada bayi mulai dari persiapan sebelum hamil hingga bayi kurang dari 2 tahun. Hal ini banyak disebabkan karena ketidaktahuan ibu dan keluarga.

Dalam rangka memperingati hari Bidan Nasional (24 Juni 2019 ) dan pelaksanaan pengabdian masyarakat hibah International Confederation Midwives (ICM) Marie Goubran Agent of Change Award 2018, kegiatan Penguatan edukasi ini dilakukan sebagai salah satu upaya untuk pencegahan stunting.

Angka kejadian Stunting di Jakarta tinggi di daerah kepulauan Seribu (Pusat data Informasi Kemenkes ,2018), tetapi kasus stunting juga masih ditemui dan terjadi di wilayah Jakarta kota yang merupakan ibu kota Negara.

Hasil studi awal pada target masyarakat ini menunjukkan bahwa, salah satu faktor yang menyebabkan adalah kurangnya pengetahuan dan ketrampilan mengenai gizi pada kehamilan hingga setelah persalinan (1000 hari pertama kehidupan)

Acara ini dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 25 Juni 2019 di RPTRA Payung Tunas Teratai Cipayung dari pukul 09.00 – 12.00 WIB. Program ini didukung oleh RPTRA Payung Tunas Teratai Cipayung, Ikatan Bidan Indonesia dan Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia.Panitia dari Kegiatan Ini terdiri dari Dosen Sarjana Terapan kebidanan dan D III Kebidanan URINDO yaitu (Kusmayra Ambarwati,M.Kes (Ketua Panitia) , Santi Agustina,SKM.,M.Kes (Ka.Prodi Sarjana Terapan Kebidanan dan D III Kebidanan URINDO); Endang Siti Mawarni, S.ST.,M.Kes (Sekertaris Prodi Sarjana Terapan Kebidanan dan D III Kebidanan URINDO);  Miftahul Jannah,S.ST.,M.Kes (Unit Penjaminan Mutu); dan beberapa dosen yaitu Yuna Trisuci Aprillia,S.ST.,M.Kes; Fitria Sari,S.ST., M.Kes; Izattul Azijah,S.ST.,M.Kes; Suryanih,MPd; Irma Aryanti,S.ST.,M.Kes; dan TIM Program Mommy Mombi (Muhammad Mahmudi,SKM dan Asri Hikmatuzzahro,SKM)

Kegiatan ini dihadiri oleh Perwakilan Puskesmas Kec.Cipayung, Perwakilan Sudin PPAPP Jakarta Timur, Ketua Ikatan Bidan Indonesia Kecamatan Cipayung, Wakil Ketua Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI), Ketua Lembaga pengabdian dan penelitian URINDO (Dr. Dr. Yeny Sulistyowati.,SKM.,M.Si.Med, perwakilan PKK Kecamatan Cipayung. Acara diawali dengan pembacaan Doa dari Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan URINDO (Bp.Zainal Abidin ,M.Sc), dilanjutkan laporan ketua panitia (Kusmayra Ambarwati), sambutan Wakil Ketua AIMI (Faradiba Ternilemba,M.Kes) , sambutan perwakilan Puskesmas Kecamatan Cipayung ( Sus Endriyati) dan dibuka oleh Wakil Rektor II URINDO (Ibu Tiwi Nurhastuti, SE.,M.Kom). Materi disampaikan oleh dosen kebidanan URINDO dr Ismail Sangadji,SpA.,MARS  yang memaparkan tentang pengantar stunting.

Secara umum acara ini bertujuan untuk pencegahan stunting melalui inovasi peer group dan penggunaan aplikasi. Pembentukan dan penggunaan aplikasi dalam program ini akan bekerja sama dengan AIMI.

Kegiatan ini terlaksana dengan baik, akan tetapi jumlah peserta belum memenuhi target. Oleh karena itu, panitia akan melakukan kelas lanjutan (dengan materi berbeda) dan pembukaan kelas baru pada bulan Juli 2019 nanti. Hal ini terjadi dimungkinkan karena latar belakang dan harapan peserta yang berbeda – beda dikaitkan dengan kondisi kesehatnnya (bagi ibu hamil) dan kesehatan bayinya (bagi ibu menyusui)

***
Fact Sheet Program MOMI Momby:

Program Mommy Mombi terbentuk pada bulan September 2018 atas inisiasi awal diterimanya penghargaan ICM Marie Goubran Award Agent of Change 2018 oleh Kusmayra Ambarwati. Program utama dari kegiatan ini adalah edukasi dan pemberdayaan ibu dan keluarga dalam pencegahan stunting. Inovasi yang diterapkan dalam program ini adalah penggunaan peer group dan aplikasi dalam memberikan edukasi untuk mencegah stunting. Program utama kegiatan ini adalah Edukasi yang berkelanjutan dan terintegrasi untuk pencegahan stunting. Saat ini kegiatan ini diaplikasikan bersama dengan Dosen URINDO sebagai aplikasi wujud tridarma Perguruan Tinggi  Pengabdian pada Masyarakat dan bekerja sama dengan AIMI dalam pemberian materi , pembentukan aplikasi dan pemanfaatan aplikasi. Setelah program ini, diharapkan akan tetap ada kelas edukasi yang langgeng dengan adanya ibu – ibu yang telah memiliki bekal pengetahuan cukup dalam gizi masa kehamilan, dan pemberian nutrisi pada anak – anak mereka.

 

 

Fokus Pencegahan Stunting, Kebidanan URINDO Gelar Edukasi Ke Masyarakat