Sabtu, 13 Juli 2019 Beji Depok, Edukasi Tahapan Perkembangan Anak dan Simulasi Stimulasi Floortime
Gangguan perkembangan bicara dan bahasa merupakan gangguan perkembangan yang sering ditemukan pada anak umur 3-16 tahun. Gangguan perkembangan bicara, bahasa anak dan atau komunikasi berdampak pada banyak hal, diantaranya yaitu prestasi akademik sekolah, keterampilan secara umum, hubungan sosial dan pekerjaan. Kejadian ini cukup banyak dalam populasi, tetapi belum ada penanganan yang mendalam terkait hal tersebut.
Saat ini banyak orangtua yang menganggap bahwa keterlambatan bicara adalah hal biasa-biasa saja atau wajar, karena beranggapan “nanti juga bisa”. Hal ini berdampak pada terlambatnya deteksi dini dan terlambatnya proses rehabilitatif dengan terapis dalam mengejar ketertinggalan kemampuan bicara anak.
Salah satu upaya yang dilakukan oleh orang tua untuk membantu si anak adalah dengan menstimulasi atau melakukan rangsangan floortime. Stimulasi Floortimemerupakan konsep dimana orang tua dan anak menghabiskan waktu bersama secara intensif selama kurang lebih 20-30 menit tanpa berhenti, untuk berinteraksi dan bermain, tanpa gangguan dari televisi, koran, handphone dan lain sebagainya. Floor time dapat diberikan kapan saja, baik pagi sebelum berangkat ke kantor, siang setelah beraktivitas, atau malam setelah pulang kerja.
Banyak orang tua yang belum memahami kapan dan bagaimana mereka melakukan stimulasi ini. Oleh karena itu, kami berupaya melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman ibu tentang tahapan perkembangan anak dengan melakukan simulasi stimulasi floortime. Hal ini didasari oleh penelitian yang dilakukan oleh Fitria Sari, Endang Siti Mawarni, dan Asyifa Robiatul A pada tahun 2018 yang berjudul “Analisis tumbuh kembang anak terkait gangguan keterlambatan bicara dan berbahasa” dengan hasil penelitian adanya hubungan yang signifikan antara stimulasi floortime dan lokasi tempat tinggal dengan anak yang sedang menjalani proses terapi wicara.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan orang tua dalam mendidik khususnya perkembangan anak, maka kami dibantu oleh 2 orang mahasiswa dan dosen pengajar Program Studi Sarjana Terapan Kebidanan URINDO, serta dihadiri oleh Ibu Santi Agustina, Amd.Keb, M.Kes selaku KPS D3 Kebidanan dan Sarjana Terapan Kebidanan FIKes URINDO menyelenggarakan Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dengan judul “PKM Kelompok Ibu “Cayooo Moms” dalam Edukasi Tahapan Perkembangan Anak dan Simulasi Stimulasi Floortime”. Kegiatan ini diselenggarakan melalui dana hibah Kementerian Riset dan Perguruan Tinggi tahun anggaran 2019.
Acara ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 13 Juli 2019 di Kedai Setapak Rasa Beji Depok pukul 08.00 – 12.00 WIB dengan mengundang kelompok ibu “Cayooo Moms” dan menghadirkan narasumber : Novy Agustin Dwiyanti dibantu oleh Wida Nur Mawaddah (Terapis wicara) yang mendiskusikan tentang keterlambatan bicara, faktor keterlambatan termasuk penanganan yang dapat dilakukan orangtua di rumah.
Kelompok Ibu “Cayoo Moms” ini merupakan kelompok ibu dimana anaknya sedang menjalani proses terapi wicara, terapi okupasi maupun fisioterapi di Rumah Sakit Grha Permata Ibu. Kelompok ini berdiri pada tahun 2017, dimana sampai saat ini Kelompok Ibu “Cayoo Moms” belum pernah dimanfaatkan untuk wadah edukasi terutama dari para ahli, hanya sekedar berbagi informasi jadwal kontrol, jadwal terapi dan kondisi umum pelayanan Rumah Sakit. Sebagian besar ibu-ibu dalam kelompok ini pun tidak memahami betul tahapan perkembangan anak dan cara menstimulasi yang baik terhadap anak mereka.
Secara umum, acara yang diketuai oleh Fitria Sari, SST, M.Kes dengan anggota Endang Siti Mawarni, SST, M.Kes dan Asyifa Robiatul A, S.Ked, M.Kes bertujuan untuk memberikan edukasi kepada orangtua tentang tahapan perkembangan anak khususnya kemampuan bicara dan bahasa dan hal sederhana yang dapat ibu lakukan di rumah dalam menstimulasi anak. Dengan harapan meningkatnya pengetahuan dan informasi yang ibu dapat sehingga dapat mempercepat proses rehabilitatif, mempraktikkan simulasi stimulasi floortime di rumah minimal 30 menit sehari secara fokus dan kontak mata yang positif sehingga komunikasi 2 arah dapat terjalin.